by Tahun 2017 .. tiba-tiba saja aku pengin belajar masak B-) Idenya sih pengin bikin makanan sehat dan mengurangi nasi. Secara nih BB sudah susah banget turunnya 🙁 Mulai deh buka-buka cookpad, pilih-pilih resep yang mo aku praktekin .. dan ternyata dalam rentang tahun 2017 – 2018 ada sekitar 100 resep yang sudah aku coba. Nggak semua berhasil sih, tapi presentasi ketidakberhasilannya hanya sekitar 5% 🙂 Lumayanlah buat orang yang baru belajar masak. Dan berhasil tidak berhasil, yang penting bertanggung jawan ngabisin makanannya haha..
Aturan umumku dalam memilih resep masakan mesti ada unsur sayurannya. Kalau bisa dalam 1 resep sudah ada unsur karbohidrat, protein, vitamin, dll . Jadi cukup bikin 1 masakan udah ter-cover tu semua kebutuhan gizinya 🙂 Kadang aku lihat-lihat juga beberapa resep trus aku mix sesuai ketersediaan bahan yang ada plus yang sekiranya menurutku lebih pas. Jadilah hasil percobaan masakan-masakan berikut 🙂
Karena aku doyan banget siomay, aku coba praktekin bikin siomay. Untuk pemula sebenarnya bisa bikin dengan cara mudah, tinggal beli kulit siomay yang siap pakai, bikin isiannya dan dikukus.. beres deh. Awal aku bikin adonan isiannya terlalu encer, kebanyakan sayurannya nggak proporsional sama tepungnya, pernah juga terlalu keras kebanyakan tepung, aku sampai coba beberapa kali pakai campuran tepung sagu, tapioka, maizena dan kayaknya aku belum nemu yang rasa maupun teksturenya mirip dengan yang dijual di warung-warung. Tentu saja nggak akan bisa sama, karena kandungan sayurnya aku perbanyak, tepung dikurangi. Kalau di warung-warung atau abang siomay mungkin kandungan terbesarnya tepung. Yang pasti, tetep enak kok! #mujisendiri. Sambal cocolannya juga pakai yang sudah jadi aja, pakai sambal bangkok yang botolan, yummyyy .. Naik ke level berikutnya aku coba bikin kulit siomay sendiri. Gampang sih, tapi prosesnya jadi lamaa .. Untuk mengobati penasaran bolehlah dicoba. Bagi yang baru pertama mengulen seperti aku, perlu latihan beberapa kali untuk dapat hasil ulenan yang pas. Untuk memipihkan adonan aku lebih suka pake gelas daripada pada pakai noodle maker, simple, nggak pake ribet, hasilnya juga not bad 🙂 Untuk rasa dan hasil, kulit buatan sendiri dan kulit siap pakai nggak terlalu beda, so kalo nggak mau ribet beli yang sudah jadi aja.
Resep berikutnya yang sering aku praktekan itu resep risoles, aku juga penggemar risoles. Sama seperti siomay, kalau mau simple tinggal beli kulit risoles/lumpia yang siap pakai. Murah kok, hanya sekitar 11rb udah dapat 40 lembar (yang lebar). Tapi tentu saja beda antara kulit jadi (siap pakai) dengan kulit risoles bikinan sendiri, beda jauhhh tepatnya .. enakan kulit bikin sendiri 1000% 🙂 Kulit jadi cenderung lebih keras, mungkin karena kandungan tepungnya banyak, atau jangan-jangan hanya tepung saja, sedang kulit homemade lebih banyak telur dan susu (tergantung pakai resep yang mana sih), makan kulitnya aja sudah enak hehe. Isian risoles yang sering kucoba itu ragout sayuran, tetep mesti harus banyak sayurannya dicampur dengan ayam/daging giling atau sosis/daging asap. Kalau mau lebih simple bikin american risoles, tinggal diisi daging asap, telur rebus, keju dan mayonaise. Tapi kalau masuk freezer, kenapa ya telurnya jadi seperti karet, mungkin karena kandungan air di dalam telurnya menyusut.
Next, aku praktek berbagai macam nugget. Mulai dari nugget sayuran, nugget pisang, nugget tempe. Semuanya pakai prinsip sama sebenarnya, tinggal dicampur semua bahan, direbus, dipotong-potong, dibalurin ke baluran, goreng deh.
Sama seperti siomay, risoles, nugget sayuran juga bisa disimpan dalam waktu lama di freezer. Luamayan kan, 1x praktek bisa punya simpenan seminggu (asumsi dimakan sendiri) 🙂 Kalau mau makan tinggal dikeluarin dari freezer dan dikukus (untuk siomay) atau digoreng (untuk risoles dan nugget). Untuk mengurangi minyak, biasanya aku pakai air fryer (penggorengan tanpa minyak). Tapi tetep sih lebih enak digoreng ya pake minyak :).
Ngomong-ngomong soal makanan yang bisa disimpan lama, aku juga penasaran sama bakpao/mantau dijual di supermarket dalam bentuk frozen food. Ketika dihangatkan masih bisa empuk. Praktek deh! Kali ini udah lumayan lancar ulen-mengulennya, biasanya aku kasih isian pasta coklat (bikin sendiri lho! simple ). Bakpau tetep dikukus (katanya sih mestinya setengah mateng, tapi aku nggak tau bedanya hehehe). Setelah dingin, baru masukan ke freezer. Dan benar saudara-saudara! Kondisi bakpau tetap enak, empuk setelah diangetin dari freezer, yummyy!!
Oya, pada tau tidak kalo ternyata adonan donat, bakpau, panada, pizza, roti goreng itu sama lho. Aku dah coba, waktu itu niatnya sih bikin panada, tapi ulenannya terlalu lembek, jadinya nggak bisa dibentuk ala panada. Akhirnya jadilah roti goreng haha. Isiannya bikin sendiri pake pampis tongkol. Karena ternyata si roti goreng ini cukup mengenyangkan dan agak bikin enek, aku simpan adonannya sebagian. Adonan/ulenan tenyata bisa disimpan di-freezer untuk digunakan lain kali. Tinggal dikempiskan saja adonannya, masukan ke plastik/wadah yang tertutup, masukan ke freezer. Pas mau pakai, tinggal dikeluarkan dari frezer sampai suhu ruang, diulen sedikit, siap dipakai. Karena aku agak bosan juga mau bikin roti goreng lagi, akhirnya aku bikin pizza aja. Nggak pake pemanggang/oven juga bisa, cukup pake teflon yang ada tutupnya. Masaknya juga simple, isian pizza cukup pake bawang bombay dan smoke beef (dimasak dulu) dan mozarella cheese kw! Yup bisa bikin mozarella sendiri, walaupun nggak semulur mozarella asilinya, tapi rasa dan tekstur dijamin mirip. Yummyy!!!
Makanan lain yang bisa disimpan untuk beberapa hari itu kue, walaupun nggak bisa lama-lama karena menyimpannya bukan di freezer tapi di lemari es. Lumayan lah bisa tahan sampai 4 hari, kalo laper tinggal cemal-cemil. Yang paling sering aku praktekin itu brownies pisang dan proll tape keju. Untuk mengurangi tepung, memang aku selalu cari campuran-campuran lainnya. 2 resep ini nggak susah, dan nggak perlu pakai was-was nggak bisa mengembang. Karena memang nggak perlu mengembang ahahah .. bantet aja udah jadi 😀 Rasanya dijamin yummyy!! Biar lebih sehat, aku sering kasih campuran kismis.
Mayan lho, simpenan-simpenan ini bisa menghemat waktu menyiapkan makanan. Aku bisa tidak makan nasi selama 2 minggu full hanya makan makanan2 ini, atau paling tidak aku cuma makan nasi 1x sehari pas makan siang. Hasilnya .. hmmm … karena porsi makannya tetep banyak kayaknya nggak terlalu ngaruh sama BB ku ahahahha. Tapi tak apalah, bikin makanan sendiri itu menjamin makanan lebih sehat, daripada beli makanan di warung misalnya kita tidak tahu kualitas bahan yang dipakai, menggunakan msg/pengawet atau tidak. Yang pasti, kalau mau masak sendiri mesti nggak males nyuci piring, karena paling menyebalkan kalo masak-masak itu ya nyuci peralatan kotornya, apalagi kalo nggak ada pembantu. Masak dikit, paralatan kotornya menggunung 🙁 Dulu, paling males nyuci itu karena tangan jadi kasar dan panas tapi ada tipsnya nih, selesai cuci piring/peralatan kotor, jangan lupa cuci tangan pake sabun cuci tangan yang lembut, kalo perlu setelahnya pake lotion, dijamin tidak kasar dan panas.
Sambung lagi ah di Bagian ke (2), nanti aku bahas main course kesukaanku, yang dijamin sehat dan bergizi :).
